Ekstrapiramidal Sindrom

Pasien pertama kali berobat biasanya karena keluhan demam beberapa hari diikuti mual dan muntah. Kemudian pasien "hanya" diberi obat berupa pengobatan simptomatis saja, mereka kebanyakan hanya mengobati gejala tanpa mengobati penyebabnya karena masih belum jelas causanya. Demam diberi anti piretik dan muntah diberikan anti emetik. Beberapa saat kemudian pasien kembali dengan gejala yang aneh pada sarafnya dan beberapa didiagnosa stroke.

Gejala yang timbul dari pemberian antiemetik diantaranya:
1. Lidah selalu menjulur keluar, pasien dalam keadaan sadar penuh
2. Mulut tidak simetris
3. Mata berkedip kedip terus dengan frekuensi yang sering
4. Jari jari tangan kaku sulit ditekuk atau malah bergetar terus
5. Leher terasa kesemutan dan selalu menoleh ke satu arah berulang ulang
6. Mata selalu melihat keatas atau kesamping terus menerus

Dari gejala tersebut setelah dilakukan anamnesa secara teliti, ternyata kesemuanya menuju kesatu arah yaitu telah meminum obat anti muntah beberapa jam yang lalu. Obat yang sering disebutkan adalah golongan METOCLOPRAMIDE. Mereka yang merujuk kurang memahami betul obat yang diberikan dan efek samping yang akan ditimbulkan dan cara menangani efek samping tersebut.
Beberapa pasien yang tidak tahan terhadap metocloperamide akan mengalami ekstrapiramidal sindrom.

Penanganan sederhana namun sering berhasil adalah dengan pemberian diphenhidramin. Namun pada beberapa kasus yang berat terkadang memang harus menjalani rawat inap dan harus mendapatkan diazepam.

1 komentar: